KUNINGAN, RABU - Petugas Pengelola Pendakian Gunung Ceremai (PPGC) bersama polisi hutan, dan brimob merazia para pendaki dan masyarakat yang akan berkemah di Gunung Ceremai.
Razia ditujukan mengantisipasi kejahatan dan perusakan hutan. Anggota Brimobda Jabar Datasemen C, Epa Sukmana mengatakan, Rabu
(31/12), pemeriksaan dan razia senjata tajam serta petasan sudah dilakukan sejak dua hari, mulai Selasa (30/12).
Hal itu sengaja dilakukan kepada para pendaki dan masyarakat yang hendak berkemah untuk mengurangi kemungkinan kejahatan serta kerusakan hutan yang kerap dilakukan pendaki.
"Kami periksa pendaki apakah mereka membawa senjata tajam, seperti golok dan pisau besar. Pemeriksaan dilakukan di pos satu, dan nanti malamnya (menjelang pergantian tahun) akan dilakukan razia lagi oleh petugas di pos dua, Cibunar," ujar Epa.
Sejauh ini, kata Unang Unarsan, Kepala Desa Linggajati, yang ikut melakukan razia senjata tajam, ada 40 senjata tajam yang telah diamankan.
Semuanya dibawa oleh pendaki yang akan menghabiskan malam tahun baru di puncak maupun bumi perkemahan Gunung Ceremai.
Selain PPGC, polisi hutan, brimob, dan polsek, perangkat desa juga ikut menjaga dan merazia pendaki saat malam tahun baru.
Sebab, sekitar empat tahun lalu, pernah terjadi penusukan antar pendaki karena kesalahpahaman yang dipicu oleh pesta kembang api.
Oleh karena itu, kata Unang, kembang api juga dirazia. Kembang api tetap boleh dinyalakan, tetapi oleh petugas PPGC.
Menurut Andi (25), pemuda asal Palimanan, Cirebon, sengaja berkemah di Gunung Ceremai pada tahun baru untuk mendapatkan suasana yang berbeda bersama teman-temannya. Meski banyak acara meriah di kota, mereka memilih menikmati susana tenang pegunungan.
Hal yang sama juga dilakukan Alal (20), mengantar teman-temannya bermalam tahun baru di Gunung Ceremai.
Sampai Rabu sore, jumlah pendaki dan masyarakat yang akan berkemah sudah mencapai 2000 orang. Sebanyak 1.500 orang berkemah, dan sekitar 500 orang mendaki ke puncak.
Meski diberlakukan kuota 3.000 orang, diperkirakan jumlah pendaki dan yang berkemah pada malam tahun baru akan lebih dari 3.000 orang. Umumnya, mereka datang dari Cirebon, Indramayu, bahkan dari Jakarta.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !